1.
Kritik terhadap Dominasi Anglo-Amerika
dalam Linguistik Terapan
Meskipun istilah "linguistik terapan"
dianggap sebagai penemuan Anglo-Amerika, beberapa kritikus menyoroti bahwa
pendekatan linguistik praktis telah lama ada dalam berbagai tradisi akademik di
luar dunia Barat. Beberapa akademisi dari Eropa dan Asia menunjukkan bahwa
praktik penerapan linguistik dalam pendidikan, penerjemahan, dan analisis
wacana telah lama menjadi bagian dari tradisi intelektual mereka (Widdowson,
2005).
Sebagai contoh, di Prancis, pendekatan fungsional
terhadap bahasa yang dikembangkan oleh AndrΓ© Martinet telah lama diterapkan
dalam analisis bahasa dan pengajaran (Martinet, 1960). Sementara itu, di
Jepang, studi linguistik dalam konteks pendidikan bahasa juga memiliki sejarah
yang kaya jauh sebelum istilah "linguistik terapan" digunakan secara
luas di dunia Anglo-Amerika (Honna, 1999).
Menurut Widdowson (2005), "linguistik terapan
seharusnya tidak dianggap sebagai milik eksklusif Anglo-Amerika, karena banyak
pendekatan dalam linguistik yang telah diterapkan di berbagai konteks budaya
selama berabad-abad" (hlm. 8).
Istilah "linguistik terapan" memang memiliki
akar kuat dalam tradisi akademik Anglo-Amerika, terutama melalui pengaruh
lembaga pendidikan, publikasi ilmiah, dan inovasi dalam pengajaran bahasa.
Namun, praktik linguistik terapan tidak terbatas pada dunia Anglo-Amerika,
melainkan telah berkembang dalam berbagai konteks budaya di seluruh dunia.
Dengan semakin meningkatnya globalisasi dalam studi bahasa, penting bagi
komunitas akademik untuk mengakui dan mengintegrasikan kontribusi dari berbagai
tradisi linguistik untuk memperkaya pemahaman dan praktik dalam linguistik
terapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar