1. Perkembangan
Penggunaan Istilah "Linguistik Terapan"
di Luar Amerika Utara dan Inggris
Linguistik terapan telah berkembang secara global
sebagai sebuah disiplin yang bertujuan untuk menerapkan teori linguistik dalam
berbagai konteks kehidupan nyata, termasuk dalam bidang pengajaran bahasa, penerjemahan,
teknologi bahasa, dan kebijakan linguistik. Meskipun istilah "linguistik
terapan" awalnya banyak berkembang di Amerika Utara dan Inggris,
penggunaannya telah meluas ke berbagai belahan dunia, dengan adaptasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Artikel ini akan membahas perkembangan
istilah "linguistik terapan" di luar Amerika Utara dan Inggris serta
bagaimana bidang ini telah diterapkan di berbagai negara.
Perkembangan Linguistik Terapan di Eropa
Eropa telah menjadi salah satu wilayah utama
dalam perkembangan linguistik terapan, dengan banyak universitas yang
menawarkan program studi linguistik terapan sejak pertengahan abad ke-20. Di
Prancis, misalnya, istilah yang sering digunakan adalah linguistique
appliquée, yang mulai berkembang di bawah pengaruh ahli bahasa seperti
André Martinet dan Georges Gougenheim. Martinet menekankan bahwa
"linguistik harus berkontribusi terhadap pemahaman dan pemecahan masalah
komunikasi dalam masyarakat modern" (Martinet, 1960, hlm. 78).
Di Jerman, linguistik terapan berkembang dalam
kaitannya dengan penelitian bahasa kedua dan bahasa asing. Istilah angewandte
Linguistik digunakan secara luas dan mencakup berbagai aspek, termasuk
analisis wacana dan studi penerjemahan. Universitas-universitas seperti
Universität Heidelberg dan Universität Tübingen telah menjadi pusat utama dalam
studi linguistik terapan di Jerman.
Perkembangan di Asia
Di Asia, istilah "linguistik terapan"
mengalami adaptasi yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal, terutama dalam
konteks pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL). Jepang adalah
salah satu negara yang paling awal mengadopsi pendekatan linguistik terapan
dalam pendidikan bahasa. Sejak 1970-an, universitas-universitas di Jepang mulai
menawarkan program studi linguistik terapan untuk melatih guru bahasa asing.
Honna (1999) mencatat bahwa "pengaruh linguistik terapan di Jepang
terutama terlihat dalam penelitian pengajaran bahasa Inggris dan adaptasi
metodologi berbasis linguistik struktural dan komunikatif" (hlm. 92).
Di Tiongkok, linguistik terapan berkembang pesat
sejak reformasi pendidikan pada 1980-an. Dengan meningkatnya permintaan
terhadap pendidikan bahasa Inggris, pemerintah Tiongkok mulai berinvestasi
dalam penelitian linguistik terapan, khususnya dalam bidang pembelajaran bahasa
berbasis teknologi dan pengembangan kurikulum. Liu (2014) mencatat bahwa
"linguistik terapan di Tiongkok telah berkembang dari sekadar studi tata
bahasa ke bidang yang lebih luas, termasuk teknologi bahasa dan kebijakan
linguistik" (hlm. 45).
Di India, penggunaan linguistik terapan banyak
terkait dengan kebijakan bahasa dan multibahasa. Dengan lebih dari 1.600 bahasa
yang digunakan di negara ini, studi linguistik terapan difokuskan pada
kebijakan bahasa, perencanaan bahasa, dan pendidikan bilingual. Salah satu
institusi terkemuka dalam studi ini adalah Central Institute of Indian
Languages (CIIL), yang memainkan peran penting dalam penelitian linguistik
terapan di India.
Perkembangan di Amerika Latin
Di Amerika Latin, linguistik terapan berkembang
dalam konteks pendidikan bahasa Spanyol dan kebijakan bahasa. Di Brasil,
misalnya, studi linguistik terapan telah berkembang sejak 1980-an dengan fokus
utama pada pembelajaran bahasa asing dan studi wacana. Menurut Celani (2005),
"linguistik terapan di Brasil telah berkontribusi dalam mengembangkan
kurikulum berbasis komunikasi dalam pembelajaran bahasa kedua" (hlm. 112).
Di Meksiko, linguistik terapan telah banyak
digunakan dalam penelitian tentang pengajaran bahasa asli dan kebijakan bahasa.
Pemerintah Meksiko telah menggunakan pendekatan linguistik terapan untuk
mendukung revitalisasi bahasa pribumi yang terancam punah, seperti bahasa Maya
dan Nahuatl.
Perkembangan di Afrika
Di Afrika, linguistik terapan banyak digunakan
dalam konteks perencanaan bahasa dan pendidikan bilingual. Negara-negara
seperti Afrika Selatan, Nigeria, dan Kenya telah menggunakan pendekatan
linguistik terapan dalam pengajaran bahasa Inggris dan bahasa lokal. Webb
(2002) menekankan bahwa "linguistik terapan memainkan peran penting dalam
pengembangan kebijakan bahasa di negara-negara Afrika yang memiliki masyarakat
multibahasa" (hlm. 74).
Di Afrika Selatan, pendekatan linguistik terapan
telah digunakan dalam penelitian mengenai bahasa dan identitas, terutama
setelah berakhirnya apartheid. Pemerintah Afrika Selatan menggunakan penelitian
linguistik terapan untuk mengembangkan kebijakan bahasa yang lebih inklusif dan
mendukung penggunaan bahasa-bahasa pribumi di sekolah dan institusi
pemerintahan.
Penggunaan istilah "linguistik terapan"
telah berkembang secara global dengan berbagai adaptasi yang sesuai dengan
kebutuhan lokal di luar Amerika Utara dan Inggris. Di Eropa, istilah ini
berkembang dalam konteks pengajaran bahasa dan studi penerjemahan. Di Asia,
linguistik terapan banyak digunakan dalam pengajaran bahasa Inggris sebagai
bahasa asing dan kebijakan bahasa. Di Amerika Latin, istilah ini berkaitan
dengan pendidikan bahasa Spanyol dan revitalisasi bahasa asli, sementara di
Afrika, linguistik terapan digunakan dalam kebijakan bahasa dan pendidikan
bilingual. Dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi global, studi
linguistik terapan terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan tantangan baru
di berbagai belahan dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar