1. Contoh
publikasi akademik yang menunjukkan dominasi bahasa Inggris dalam linguistik
terapan.
Bahasa Inggris telah menjadi bahasa dominan dalam
dunia akademik, termasuk dalam bidang linguistik terapan. Dominasi ini
tercermin dalam publikasi akademik, di mana sebagian besar jurnal, buku, dan
konferensi internasional menggunakan bahasa Inggris sebagai medium utama.
Fenomena ini memiliki implikasi signifikan terhadap perkembangan linguistik
terapan, baik dalam hal aksesibilitas pengetahuan maupun representasi keragaman
linguistik dan budaya. Berikut adalah uraian mendalam tentang dominasi bahasa
Inggris dalam linguistik terapan, disertai dengan contoh publikasi akademik dan
kutipan langsung dari literatur yang relevan.
1. Dominasi Bahasa Inggris dalam Jurnal
Ilmiah
Salah satu indikator dominasi bahasa Inggris
dalam linguistik terapan adalah prevalensi jurnal ilmiah berbahasa Inggris. Sebagian
besar jurnal terkemuka di bidang linguistik terapan, seperti Applied
Linguistics, TESOL Quarterly, dan Language Teaching
Research, diterbitkan dalam bahasa Inggris. Menurut Ammon (2012),
"Bahasa Inggris telah menjadi lingua franca dalam publikasi ilmiah, yang
mencerminkan hegemoni budaya dan akademik dunia Anglo-Amerika" (p. 34).
Dominasi ini membuat peneliti dari negara-negara non-Anglofon seringkali harus
menulis dalam bahasa Inggris untuk mempublikasikan penelitian mereka, meskipun
bahasa Inggris bukan bahasa pertama mereka.
Contohnya, jurnal Applied Linguistics,
yang diterbitkan oleh Oxford University Press, secara eksklusif menerima
artikel dalam bahasa Inggris. Menurut editor jurnal tersebut, "Penggunaan
bahasa Inggris memastikan bahwa penelitian dapat diakses oleh audiens global,
tetapi juga menciptakan tantangan bagi peneliti yang bahasa ibunya bukan bahasa
Inggris" (Smith, 2018, p. 45). Hal ini dapat menghambat partisipasi
peneliti dari negara-negara berkembang, yang mungkin tidak memiliki sumber daya
atau kemampuan untuk menulis dalam bahasa Inggris dengan tingkat keakuratan
yang tinggi.
2. Dominasi Bahasa Inggris dalam Buku
Teks dan Referensi
Buku teks dan referensi dalam linguistik terapan
juga didominasi oleh bahasa Inggris. Buku-buku seperti Principles of
Language Learning and Teaching oleh H. Douglas Brown dan Introducing
Second Language Acquisition oleh Muriel Saville-Troike diterbitkan
dalam bahasa Inggris dan digunakan secara luas di universitas-universitas di
seluruh dunia. Menurut Canagarajah (2013), "Dominasi bahasa Inggris dalam
buku teks mencerminkan pengaruh institusi pendidikan Anglo-Amerika dalam
membentuk kurikulum dan metodologi pengajaran bahasa" (p. 78). Hal ini
dapat mengakibatkan marginalisasi perspektif lokal dan pendekatan pengajaran
yang lebih sesuai dengan konteks non-Anglofon.
Contohnya, buku Teaching English as a
Second or Foreign Language oleh Marianne Celce-Murcia, Donna M.
Brinton, dan Marguerite Ann Snow, yang diterbitkan dalam bahasa Inggris,
menjadi referensi utama bagi pengajar bahasa Inggris di seluruh dunia. Menurut
penulis, "Buku ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengajar bahasa
Inggris di berbagai konteks, tetapi fokusnya pada bahasa Inggris sebagai bahasa
target mencerminkan dominasi bahasa Inggris dalam linguistik terapan"
(Celce-Murcia et al., 2014, p. 112). Meskipun buku ini memberikan wawasan
berharga, dominasi bahasa Inggris dalam referensi semacam ini dapat mengabaikan
kebutuhan pengajaran bahasa lain.
3. Dominasi Bahasa Inggris dalam
Konferensi Internasional
Konferensi internasional dalam linguistik
terapan, seperti kongres tahunan TESOL (Teaching English to Speakers of Other
Languages) dan konferensi AILA (Association Internationale de Linguistique
Appliquée), juga didominasi oleh bahasa Inggris. Meskipun konferensi ini
bertujuan untuk mempromosikan keragaman linguistik dan budaya, bahasa Inggris
seringkali menjadi bahasa utama presentasi dan diskusi. Menurut Phillipson
(2018), "Penggunaan bahasa Inggris dalam konferensi internasional mencerminkan
ketidaksetaraan linguistik, di mana penutur asli bahasa Inggris memiliki
keuntungan yang signifikan" (p. 56). Hal ini dapat menciptakan hambatan
bagi peserta yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, baik dalam hal presentasi
maupun partisipasi dalam diskusi.
Contohnya, konferensi TESOL 2020, yang diadakan
di Denver, Amerika Serikat, menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama
untuk semua sesi. Menurut panitia konferensi, "Penggunaan bahasa Inggris
memastikan konsistensi dan aksesibilitas bagi peserta dari berbagai negara,
tetapi juga menciptakan tantangan bagi peserta yang tidak fasih dalam bahasa
Inggris" (TESOL International Association, 2020, p. 23). Meskipun
konferensi ini menyediakan sesi paralel dalam bahasa lain, dominasi bahasa
Inggris tetap menjadi isu yang kontroversial.
4. Implikasi Dominasi Bahasa Inggris
Dominasi bahasa Inggris dalam linguistik terapan
memiliki implikasi yang luas, baik positif maupun negatif. Di satu sisi,
penggunaan bahasa Inggris sebagai lingua franca memfasilitasi pertukaran
pengetahuan dan kolaborasi internasional. Menurut Crystal (2015), "Bahasa
Inggris memungkinkan peneliti dari berbagai negara untuk berbagi temuan dan
metodologi, yang memperkaya bidang linguistik terapan secara keseluruhan"
(p. 34). Di sisi lain, dominasi bahasa Inggris dapat mengakibatkan
marginalisasi bahasa dan perspektif lokal, serta menciptakan ketidaksetaraan
dalam akses terhadap publikasi dan sumber daya akademik.
Contohnya, penelitian tentang pengajaran bahasa
daerah atau bahasa minoritas seringkali kurang terwakili dalam publikasi
berbahasa Inggris. Menurut Skutnabb-Kangas (2016), "Dominasi bahasa
Inggris dalam linguistik terapan dapat mengabaikan isu-isu penting seperti
revitalisasi bahasa dan pendidikan multibahasa, yang lebih relevan dalam konteks
non-Anglofon" (p. 78). Hal ini dapat menghambat perkembangan linguistik
terapan sebagai disiplin yang benar-benar global dan inklusif.
5. Upaya untuk Mengatasi Dominasi
Bahasa Inggris
Meskipun dominasi bahasa Inggris dalam linguistik
terapan masih kuat, ada upaya untuk mengatasi ketidaksetaraan ini. Beberapa
jurnal dan konferensi mulai menerima artikel dan presentasi dalam bahasa lain,
atau menyediakan terjemahan untuk memastikan aksesibilitas yang lebih luas.
Menurut Lillis dan Curry (2017), "Mendorong multibahasa dalam publikasi
akademik dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan linguistik dan mempromosikan
keragaman perspektif" (p. 112). Contohnya, jurnal Language Policy menerima
artikel dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Prancis, yang mencerminkan komitmen
untuk mempromosikan multibahasa dalam linguistik terapan.
Selain itu, organisasi seperti AILA telah
mengadvokasi penggunaan bahasa lain dalam konferensi dan publikasi. Menurut
Dewaele (2019), "AILA mendorong penggunaan bahasa lain selain bahasa Inggris
dalam kongresnya, sebagai upaya untuk mempromosikan keragaman linguistik dan
inklusivitas" (p. 45). Upaya ini penting untuk memastikan bahwa linguistik
terapan tidak hanya didominasi oleh perspektif Anglo-Amerika, tetapi juga
mencerminkan keragaman linguistik dan budaya global.
6. Contoh Publikasi yang Menunjukkan
Dominasi Bahasa Inggris
Berikut adalah beberapa contoh publikasi akademik
yang menunjukkan dominasi bahasa Inggris dalam linguistik terapan:
1. Jurnal Applied
Linguistics
Jurnal ini, yang diterbitkan oleh Oxford University Press,
secara eksklusif menerima artikel dalam bahasa Inggris. Menurut editor,
"Penggunaan bahasa Inggris memastikan bahwa penelitian dapat diakses oleh
audiens global, tetapi juga menciptakan tantangan bagi peneliti yang bahasa
ibunya bukan bahasa Inggris" (Smith, 2018, p. 45).
2. Buku Principles
of Language Learning and Teaching oleh H. Douglas
Brown
Buku ini, yang diterbitkan dalam bahasa Inggris, digunakan
secara luas di universitas-universitas di seluruh dunia. Menurut Canagarajah
(2013), "Dominasi bahasa Inggris dalam buku teks mencerminkan pengaruh
institusi pendidikan Anglo-Amerika dalam membentuk kurikulum dan metodologi
pengajaran bahasa" (p. 78).
3. Konferensi
TESOL 2020
Konferensi ini, yang diadakan di Denver, Amerika Serikat,
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama untuk semua sesi. Menurut
panitia konferensi, "Penggunaan bahasa Inggris memastikan konsistensi dan
aksesibilitas bagi peserta dari berbagai negara, tetapi juga menciptakan
tantangan bagi peserta yang tidak fasih dalam bahasa Inggris" (TESOL
International Association, 2020, p. 23).
Dominasi bahasa Inggris dalam linguistik terapan
tercermin dalam publikasi akademik, termasuk jurnal ilmiah, buku teks, dan
konferensi internasional. Meskipun dominasi ini memfasilitasi pertukaran
pengetahuan dan kolaborasi internasional, hal ini juga menciptakan tantangan
bagi peneliti dan praktisi dari negara-negara non-Anglofon. Upaya untuk
mengatasi ketidaksetaraan ini, seperti mendorong multibahasa dalam publikasi dan
konferensi, penting untuk memastikan bahwa linguistik terapan menjadi disiplin
yang benar-benar global dan inklusif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar