Kamis, 20 Maret 2025

Publikasi dan Hegemoni Bahasa Inggris bagian 3

1.     Contoh publikasi akademik yang menunjukkan dominasi bahasa Inggris dalam linguistik terapan.

Bahasa Inggris telah menjadi bahasa dominan dalam dunia akademik, termasuk dalam bidang linguistik terapan. Dominasi ini tercermin dalam publikasi akademik, di mana sebagian besar jurnal, buku, dan konferensi internasional menggunakan bahasa Inggris sebagai medium utama. Fenomena ini memiliki implikasi signifikan terhadap perkembangan linguistik terapan, baik dalam hal aksesibilitas pengetahuan maupun representasi keragaman linguistik dan budaya. Berikut adalah uraian mendalam tentang dominasi bahasa Inggris dalam linguistik terapan, disertai dengan contoh publikasi akademik dan kutipan langsung dari literatur yang relevan.

1. Dominasi Bahasa Inggris dalam Jurnal Ilmiah

Salah satu indikator dominasi bahasa Inggris dalam linguistik terapan adalah prevalensi jurnal ilmiah berbahasa Inggris. Sebagian besar jurnal terkemuka di bidang linguistik terapan, seperti Applied LinguisticsTESOL Quarterly, dan Language Teaching Research, diterbitkan dalam bahasa Inggris. Menurut Ammon (2012), "Bahasa Inggris telah menjadi lingua franca dalam publikasi ilmiah, yang mencerminkan hegemoni budaya dan akademik dunia Anglo-Amerika" (p. 34). Dominasi ini membuat peneliti dari negara-negara non-Anglofon seringkali harus menulis dalam bahasa Inggris untuk mempublikasikan penelitian mereka, meskipun bahasa Inggris bukan bahasa pertama mereka.

Contohnya, jurnal Applied Linguistics, yang diterbitkan oleh Oxford University Press, secara eksklusif menerima artikel dalam bahasa Inggris. Menurut editor jurnal tersebut, "Penggunaan bahasa Inggris memastikan bahwa penelitian dapat diakses oleh audiens global, tetapi juga menciptakan tantangan bagi peneliti yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris" (Smith, 2018, p. 45). Hal ini dapat menghambat partisipasi peneliti dari negara-negara berkembang, yang mungkin tidak memiliki sumber daya atau kemampuan untuk menulis dalam bahasa Inggris dengan tingkat keakuratan yang tinggi.

2. Dominasi Bahasa Inggris dalam Buku Teks dan Referensi

Buku teks dan referensi dalam linguistik terapan juga didominasi oleh bahasa Inggris. Buku-buku seperti Principles of Language Learning and Teaching oleh H. Douglas Brown dan Introducing Second Language Acquisition oleh Muriel Saville-Troike diterbitkan dalam bahasa Inggris dan digunakan secara luas di universitas-universitas di seluruh dunia. Menurut Canagarajah (2013), "Dominasi bahasa Inggris dalam buku teks mencerminkan pengaruh institusi pendidikan Anglo-Amerika dalam membentuk kurikulum dan metodologi pengajaran bahasa" (p. 78). Hal ini dapat mengakibatkan marginalisasi perspektif lokal dan pendekatan pengajaran yang lebih sesuai dengan konteks non-Anglofon.

Contohnya, buku Teaching English as a Second or Foreign Language oleh Marianne Celce-Murcia, Donna M. Brinton, dan Marguerite Ann Snow, yang diterbitkan dalam bahasa Inggris, menjadi referensi utama bagi pengajar bahasa Inggris di seluruh dunia. Menurut penulis, "Buku ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengajar bahasa Inggris di berbagai konteks, tetapi fokusnya pada bahasa Inggris sebagai bahasa target mencerminkan dominasi bahasa Inggris dalam linguistik terapan" (Celce-Murcia et al., 2014, p. 112). Meskipun buku ini memberikan wawasan berharga, dominasi bahasa Inggris dalam referensi semacam ini dapat mengabaikan kebutuhan pengajaran bahasa lain.

3. Dominasi Bahasa Inggris dalam Konferensi Internasional

Konferensi internasional dalam linguistik terapan, seperti kongres tahunan TESOL (Teaching English to Speakers of Other Languages) dan konferensi AILA (Association Internationale de Linguistique Appliquée), juga didominasi oleh bahasa Inggris. Meskipun konferensi ini bertujuan untuk mempromosikan keragaman linguistik dan budaya, bahasa Inggris seringkali menjadi bahasa utama presentasi dan diskusi. Menurut Phillipson (2018), "Penggunaan bahasa Inggris dalam konferensi internasional mencerminkan ketidaksetaraan linguistik, di mana penutur asli bahasa Inggris memiliki keuntungan yang signifikan" (p. 56). Hal ini dapat menciptakan hambatan bagi peserta yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, baik dalam hal presentasi maupun partisipasi dalam diskusi.

Contohnya, konferensi TESOL 2020, yang diadakan di Denver, Amerika Serikat, menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama untuk semua sesi. Menurut panitia konferensi, "Penggunaan bahasa Inggris memastikan konsistensi dan aksesibilitas bagi peserta dari berbagai negara, tetapi juga menciptakan tantangan bagi peserta yang tidak fasih dalam bahasa Inggris" (TESOL International Association, 2020, p. 23). Meskipun konferensi ini menyediakan sesi paralel dalam bahasa lain, dominasi bahasa Inggris tetap menjadi isu yang kontroversial.

4. Implikasi Dominasi Bahasa Inggris

Dominasi bahasa Inggris dalam linguistik terapan memiliki implikasi yang luas, baik positif maupun negatif. Di satu sisi, penggunaan bahasa Inggris sebagai lingua franca memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan kolaborasi internasional. Menurut Crystal (2015), "Bahasa Inggris memungkinkan peneliti dari berbagai negara untuk berbagi temuan dan metodologi, yang memperkaya bidang linguistik terapan secara keseluruhan" (p. 34). Di sisi lain, dominasi bahasa Inggris dapat mengakibatkan marginalisasi bahasa dan perspektif lokal, serta menciptakan ketidaksetaraan dalam akses terhadap publikasi dan sumber daya akademik.

Contohnya, penelitian tentang pengajaran bahasa daerah atau bahasa minoritas seringkali kurang terwakili dalam publikasi berbahasa Inggris. Menurut Skutnabb-Kangas (2016), "Dominasi bahasa Inggris dalam linguistik terapan dapat mengabaikan isu-isu penting seperti revitalisasi bahasa dan pendidikan multibahasa, yang lebih relevan dalam konteks non-Anglofon" (p. 78). Hal ini dapat menghambat perkembangan linguistik terapan sebagai disiplin yang benar-benar global dan inklusif.

5. Upaya untuk Mengatasi Dominasi Bahasa Inggris

Meskipun dominasi bahasa Inggris dalam linguistik terapan masih kuat, ada upaya untuk mengatasi ketidaksetaraan ini. Beberapa jurnal dan konferensi mulai menerima artikel dan presentasi dalam bahasa lain, atau menyediakan terjemahan untuk memastikan aksesibilitas yang lebih luas. Menurut Lillis dan Curry (2017), "Mendorong multibahasa dalam publikasi akademik dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan linguistik dan mempromosikan keragaman perspektif" (p. 112). Contohnya, jurnal Language Policy menerima artikel dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Prancis, yang mencerminkan komitmen untuk mempromosikan multibahasa dalam linguistik terapan.

Selain itu, organisasi seperti AILA telah mengadvokasi penggunaan bahasa lain dalam konferensi dan publikasi. Menurut Dewaele (2019), "AILA mendorong penggunaan bahasa lain selain bahasa Inggris dalam kongresnya, sebagai upaya untuk mempromosikan keragaman linguistik dan inklusivitas" (p. 45). Upaya ini penting untuk memastikan bahwa linguistik terapan tidak hanya didominasi oleh perspektif Anglo-Amerika, tetapi juga mencerminkan keragaman linguistik dan budaya global.

6. Contoh Publikasi yang Menunjukkan Dominasi Bahasa Inggris

Berikut adalah beberapa contoh publikasi akademik yang menunjukkan dominasi bahasa Inggris dalam linguistik terapan:

1.      Jurnal Applied Linguistics

Jurnal ini, yang diterbitkan oleh Oxford University Press, secara eksklusif menerima artikel dalam bahasa Inggris. Menurut editor, "Penggunaan bahasa Inggris memastikan bahwa penelitian dapat diakses oleh audiens global, tetapi juga menciptakan tantangan bagi peneliti yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris" (Smith, 2018, p. 45).

2.      Buku Principles of Language Learning and Teaching oleh H. Douglas Brown

Buku ini, yang diterbitkan dalam bahasa Inggris, digunakan secara luas di universitas-universitas di seluruh dunia. Menurut Canagarajah (2013), "Dominasi bahasa Inggris dalam buku teks mencerminkan pengaruh institusi pendidikan Anglo-Amerika dalam membentuk kurikulum dan metodologi pengajaran bahasa" (p. 78).

3.      Konferensi TESOL 2020

Konferensi ini, yang diadakan di Denver, Amerika Serikat, menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama untuk semua sesi. Menurut panitia konferensi, "Penggunaan bahasa Inggris memastikan konsistensi dan aksesibilitas bagi peserta dari berbagai negara, tetapi juga menciptakan tantangan bagi peserta yang tidak fasih dalam bahasa Inggris" (TESOL International Association, 2020, p. 23).

Dominasi bahasa Inggris dalam linguistik terapan tercermin dalam publikasi akademik, termasuk jurnal ilmiah, buku teks, dan konferensi internasional. Meskipun dominasi ini memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan kolaborasi internasional, hal ini juga menciptakan tantangan bagi peneliti dan praktisi dari negara-negara non-Anglofon. Upaya untuk mengatasi ketidaksetaraan ini, seperti mendorong multibahasa dalam publikasi dan konferensi, penting untuk memastikan bahwa linguistik terapan menjadi disiplin yang benar-benar global dan inklusif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar