1. Akademisi
pertama di Amerika Serikat dan Inggris yang menyandang gelar profesor
linguistik terapan.
Linguistik
terapan merupakan bidang studi yang berkembang pesat pada abad ke-20, dengan
fokus pada penerapan teori linguistik dalam konteks dunia nyata, seperti
pembelajaran bahasa, penerjemahan, dan komunikasi lintas budaya. Meskipun
linguistik sebagai disiplin ilmu telah ada selama berabad-abad, pengakuan linguistik
terapan sebagai bidang akademik yang terpisah terjadi relatif baru, terutama di
Amerika Serikat dan Inggris. Seiring dengan perkembangan ini, beberapa
akademisi menjadi tokoh kunci dalam membangun dan memperluas cakupan linguistik
terapan, termasuk mereka yang pertama kali memperoleh gelar profesor dalam
bidang ini.
Amerika Serikat: Robert Lado dan Awal
Linguistik Terapan
Di Amerika
Serikat, Robert Lado (1915–1995) dikenal sebagai salah satu akademisi pertama
yang menyandang gelar profesor linguistik terapan. Lado adalah seorang ahli
dalam pembelajaran bahasa kedua dan merupakan pendiri program linguistik
terapan di Georgetown University. Dalam bukunya yang berpengaruh, Linguistics Across Cultures
(1957), ia menekankan pentingnya analisis kontrasif dalam pembelajaran bahasa
kedua.
Menurut Lado
(1957), "individuals tend to
transfer the forms and meanings, and the distribution of forms and meanings of
their native language and culture to the foreign language and culture"
(p. 2). Pandangan ini menjadi dasar bagi teori analisis kontrasif, yang
memainkan peran penting dalam metodologi pengajaran bahasa pada saat itu.
Robert Lado
tidak hanya berkontribusi dalam pengajaran bahasa tetapi juga dalam
pengembangan program akademik linguistik terapan. Pada tahun 1960-an, ia
menjadi salah satu profesor pertama yang secara resmi diakui dalam bidang
linguistik terapan di Amerika Serikat. Keberadaannya di Georgetown University
membantu memperkuat status linguistik terapan sebagai disiplin ilmu yang
terpisah dari linguistik teoretis.
Selain Lado,
seorang akademisi lain yang berperan penting dalam pengembangan linguistik
terapan adalah Charles A. Ferguson (1921–1998). Ferguson dikenal atas
kontribusinya dalam sosiolinguistik dan analisis variasi bahasa. Meskipun fokus
utamanya bukan semata-mata pada linguistik terapan, pendekatannya terhadap
penggunaan bahasa dalam konteks sosial memberikan dasar bagi perkembangan
bidang ini di Amerika Serikat.
Inggris: Christopher Brumfit dan Pengakuan
Akademik Linguistik Terapan
Di Inggris,
salah satu akademisi pertama yang menyandang gelar profesor linguistik terapan
adalah Christopher Brumfit (1940–2006). Brumfit memainkan peran utama dalam
pengembangan linguistik terapan sebagai disiplin akademik yang terpisah di
Inggris, terutama melalui pekerjaannya di University of Southampton. Ia
menekankan pentingnya hubungan antara teori dan praktik dalam pembelajaran
bahasa, serta perlunya pendekatan komunikatif dalam pengajaran bahasa asing.
Dalam salah
satu karyanya, Brumfit (1984) menyatakan bahwa "applied linguistics must serve as a bridge between
linguistic theory and language teaching practice" (p. 27).
Pendekatan ini kemudian menjadi dasar bagi banyak metode pengajaran bahasa yang
berkembang di akhir abad ke-20.
Brumfit juga
dikenal sebagai editor beberapa jurnal akademik yang berpengaruh dalam
linguistik terapan, termasuk Applied
Linguistics, yang menjadi salah satu publikasi utama dalam bidang
ini. Melalui perannya sebagai profesor dan editor, Brumfit membantu membangun
komunitas akademik linguistik terapan yang kuat di Inggris.
Selain
Brumfit, Henry Widdowson juga merupakan tokoh penting dalam linguistik terapan
di Inggris. Widdowson dikenal atas kontribusinya dalam analisis wacana dan
metodologi pengajaran bahasa. Ia menulis banyak buku yang menjadi rujukan utama
dalam studi linguistik terapan dan bahasa kedua, termasuk Teaching Language as Communication
(1978).
Robert Lado
di Amerika Serikat dan Christopher Brumfit di Inggris adalah dua akademisi
pertama yang secara resmi menyandang gelar profesor linguistik terapan dan
memainkan peran penting dalam pengembangan disiplin ini. Lado dikenal atas
pendekatan analisis kontrasif dalam pembelajaran bahasa, sementara Brumfit
menekankan pentingnya hubungan antara teori linguistik dan praktik pengajaran
bahasa. Kedua tokoh ini, bersama dengan akademisi lain seperti Ferguson dan
Widdowson, membantu membangun fondasi linguistik terapan sebagai bidang
akademik yang diakui secara luas.
Dengan semakin berkembangnya linguistik terapan, warisan dari para akademisi ini terus mempengaruhi cara bahasa diajarkan dan dipelajari di seluruh dunia. Studi mereka tetap menjadi referensi utama bagi peneliti dan praktisi di bidang ini, menjadikan linguistik terapan sebagai bidang yang terus berkembang dengan berbagai perspektif baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar