a.
Resensi Buku Sastra Klasik vs. Modern
Sastra
merupakan cerminan budaya dan sejarah yang terus berkembang seiring waktu.
Dalam perkembangannya, sastra terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu sastra
klasik dan sastra modern. Kedua kategori ini memiliki perbedaan signifikan
dalam berbagai aspek, termasuk gaya bahasa, tema, struktur naratif, dan konteks
sosial. Memahami perbedaan antara sastra klasik dan modern penting untuk
mengapresiasi evolusi karya sastra serta nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya.Bilik
Sastra+5Ragam Sastra+5Ragam Sastra+5Bilik
SastraRagam
Sastra
Gaya Bahasa
dan Penyajian
Sastra
klasik cenderung menggunakan bahasa yang formal, kaku, dan kaya akan
perumpamaan serta metafora. Gaya bahasa ini sering kali dipengaruhi oleh
istilah-istilah dari bahasa Arab atau bahasa lain yang dominan pada masanya.
Kalimat-kalimat dalam sastra klasik cenderung panjang dan berstruktur kompleks,
mencerminkan keindahan dan kehalusan bahasa yang dihargai pada zaman tersebut.
Sebagai contoh, dalam hikayat-hikayat Melayu klasik, penggunaan bahasa yang
berbunga-bunga dan penuh dengan ungkapan kiasan sangat dominan .Ragam
Sastra+1Tambah Pinter+1
Sebaliknya,
sastra modern lebih cenderung menggunakan bahasa yang sederhana, langsung, dan
mudah dipahami. Gaya bahasa dalam sastra modern bersifat fleksibel dan tidak
terikat oleh aturan-aturan baku, memungkinkan penulis untuk lebih bebas
mengekspresikan ide dan emosi mereka. Kalimat-kalimat pendek dan dialog yang realistis
sering digunakan untuk menciptakan kedekatan dengan pembaca. Misalnya, dalam
novel-novel kontemporer, penggunaan bahasa sehari-hari yang akrab bagi pembaca
menjadi ciri khas yang menonjol .deztia
drali+6Ragam Sastra+6Ragam Sastra+6Ragam
Sastra+5Bilik Sastra+5Tambah Pinter+5
Tema dan Isi
Tema yang
diangkat dalam sastra klasik sering kali berkisar pada kisah-kisah epik,
mitologi, legenda, dan cerita-cerita yang berpusat pada kehidupan istana atau
kerajaan. Cerita-cerita ini biasanya mengandung unsur magis, fantastis, dan
khayalan yang tinggi. Tujuan utama dari tema-tema ini adalah untuk menghibur
sekaligus menyampaikan nilai-nilai moral, etika, dan ajaran keagamaan kepada
masyarakat
. Contoh
yang umum adalah cerita tentang pahlawan dengan kekuatan luar biasa yang
menghadapi berbagai rintangan demi mencapai tujuan mulia.Bilik
Sastra
Di sisi
lain, sastra modern lebih fokus pada realitas kehidupan sehari-hari dan
permasalahan sosial yang relevan dengan masyarakat kontemporer. Tema-tema
seperti cinta, persahabatan, konflik keluarga, ketidakadilan sosial, politik, dan
pencarian identitas diri sering menjadi fokus utama. Sastra modern berusaha
merefleksikan kondisi nyata yang dihadapi individu dalam masyarakat, sehingga
pembaca dapat merasakan kedekatan emosional dengan cerita yang disajikan .
Misalnya, novel-novel yang mengangkat isu-isu sosial seperti kemiskinan,
diskriminasi, atau perjuangan hak asasi manusia menjadi representasi dari
kecenderungan ini.deztia
drali+6Ragam Sastra+6Ragam Sastra+6Tambah
Pinter
Struktur
Naratif dan Bentuk Karya
Sastra
klasik umumnya memiliki struktur naratif yang linear dan statis, dengan alur
cerita yang mengikuti pola tradisional: perkenalan, konflik, klimaks, dan
penyelesaian. Bentuk karya sastra klasik meliputi prosa lama seperti hikayat,
tambo, dongeng, serta puisi lama yang terikat oleh aturan-aturan tertentu
seperti pantun, syair, dan gurindam . Karya-karya ini sering kali disampaikan
secara lisan sebelum akhirnya dituliskan, sehingga memiliki variasi dan versi
yang berbeda-beda tergantung pada penuturnya.Tambah
PinterBilik
Sastra+1deztia drali+1
Sebaliknya,
sastra modern menunjukkan fleksibilitas dalam struktur naratif, dengan
penggunaan alur yang tidak selalu linear dan sering kali eksperimental. Penulis
modern cenderung bereksperimen dengan teknik penceritaan, seperti alur mundur (flashback),
alur maju-mundur, atau bahkan alur yang tidak berurutan. Bentuk karya sastra
modern mencakup novel, cerpen, drama, dan puisi bebas yang tidak terikat oleh
aturan-aturan baku . Kebebasan dalam bentuk dan struktur ini memungkinkan
penulis untuk lebih kreatif dalam menyampaikan pesan dan emosi kepada pembaca.deztia
draliTambah
Pinter
Status
Kepengarangan
Dalam sastra
klasik, nama pengarang sering kali tidak diketahui atau anonim. Hal ini
disebabkan oleh tradisi penyebaran karya yang dilakukan secara lisan dari
generasi ke generasi, sehingga fokus utama lebih pada isi cerita daripada
individu yang menciptakannya. Karya-karya seperti hikayat atau dongeng sering
kali dianggap sebagai milik bersama dari suatu komunitas atau budaya, tanpa
atribusi khusus kepada penulis tertentu .KOMPAS.com+2deztia
drali+2Bilik Sastra+2Ragam
Sastra+1Bilik Sastra+1
Sebaliknya,
dalam sastra modern, identitas pengarang menjadi sangat penting dan dihargai.
Nama penulis dicantumkan secara jelas, dan hak cipta atas karya tersebut
dilindungi oleh hukum. Pengakuan terhadap individu penulis memungkinkan adanya
variasi gaya dan perspektif yang lebih personal dalam karya sastra. Penulis
seperti Pramoedya Ananta Toer, Ayu Utami, dan Andrea Hirata dikenal luas karena
kontribusi mereka dalam dunia sastra modern Indonesia .Ragam
Sastra+1deztia drali+1KOMPAS.comRagam
Sastra+1Bilik Sastra+1
Pengaruh
Budaya dan Adaptasi