Sabtu, 26 April 2025

Resensi Buku Sastra Klasik vs. Modern

 

a.      Resensi Buku Sastra Klasik vs. Modern

 

​Sastra merupakan cerminan budaya dan sejarah yang terus berkembang seiring waktu. Dalam perkembangannya, sastra terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu sastra klasik dan sastra modern. Kedua kategori ini memiliki perbedaan signifikan dalam berbagai aspek, termasuk gaya bahasa, tema, struktur naratif, dan konteks sosial. Memahami perbedaan antara sastra klasik dan modern penting untuk mengapresiasi evolusi karya sastra serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.​Bilik Sastra+5Ragam Sastra+5Ragam Sastra+5Bilik SastraRagam Sastra

Gaya Bahasa dan Penyajian

Sastra klasik cenderung menggunakan bahasa yang formal, kaku, dan kaya akan perumpamaan serta metafora. Gaya bahasa ini sering kali dipengaruhi oleh istilah-istilah dari bahasa Arab atau bahasa lain yang dominan pada masanya. Kalimat-kalimat dalam sastra klasik cenderung panjang dan berstruktur kompleks, mencerminkan keindahan dan kehalusan bahasa yang dihargai pada zaman tersebut. Sebagai contoh, dalam hikayat-hikayat Melayu klasik, penggunaan bahasa yang berbunga-bunga dan penuh dengan ungkapan kiasan sangat dominan .​Ragam Sastra+1Tambah Pinter+1

Sebaliknya, sastra modern lebih cenderung menggunakan bahasa yang sederhana, langsung, dan mudah dipahami. Gaya bahasa dalam sastra modern bersifat fleksibel dan tidak terikat oleh aturan-aturan baku, memungkinkan penulis untuk lebih bebas mengekspresikan ide dan emosi mereka. Kalimat-kalimat pendek dan dialog yang realistis sering digunakan untuk menciptakan kedekatan dengan pembaca. Misalnya, dalam novel-novel kontemporer, penggunaan bahasa sehari-hari yang akrab bagi pembaca menjadi ciri khas yang menonjol .​deztia drali+6Ragam Sastra+6Ragam Sastra+6Ragam Sastra+5Bilik Sastra+5Tambah Pinter+5

Tema dan Isi

Tema yang diangkat dalam sastra klasik sering kali berkisar pada kisah-kisah epik, mitologi, legenda, dan cerita-cerita yang berpusat pada kehidupan istana atau kerajaan. Cerita-cerita ini biasanya mengandung unsur magis, fantastis, dan khayalan yang tinggi. Tujuan utama dari tema-tema ini adalah untuk menghibur sekaligus menyampaikan nilai-nilai moral, etika, dan ajaran keagamaan kepada masyarakat

Bilik Sastra

. Contoh yang umum adalah cerita tentang pahlawan dengan kekuatan luar biasa yang menghadapi berbagai rintangan demi mencapai tujuan mulia.​Bilik Sastra

Di sisi lain, sastra modern lebih fokus pada realitas kehidupan sehari-hari dan permasalahan sosial yang relevan dengan masyarakat kontemporer. Tema-tema seperti cinta, persahabatan, konflik keluarga, ketidakadilan sosial, politik, dan pencarian identitas diri sering menjadi fokus utama. Sastra modern berusaha merefleksikan kondisi nyata yang dihadapi individu dalam masyarakat, sehingga pembaca dapat merasakan kedekatan emosional dengan cerita yang disajikan . Misalnya, novel-novel yang mengangkat isu-isu sosial seperti kemiskinan, diskriminasi, atau perjuangan hak asasi manusia menjadi representasi dari kecenderungan ini.​deztia drali+6Ragam Sastra+6Ragam Sastra+6Tambah Pinter

Struktur Naratif dan Bentuk Karya

Sastra klasik umumnya memiliki struktur naratif yang linear dan statis, dengan alur cerita yang mengikuti pola tradisional: perkenalan, konflik, klimaks, dan penyelesaian. Bentuk karya sastra klasik meliputi prosa lama seperti hikayat, tambo, dongeng, serta puisi lama yang terikat oleh aturan-aturan tertentu seperti pantun, syair, dan gurindam . Karya-karya ini sering kali disampaikan secara lisan sebelum akhirnya dituliskan, sehingga memiliki variasi dan versi yang berbeda-beda tergantung pada penuturnya.​Tambah PinterBilik Sastra+1deztia drali+1

Sebaliknya, sastra modern menunjukkan fleksibilitas dalam struktur naratif, dengan penggunaan alur yang tidak selalu linear dan sering kali eksperimental. Penulis modern cenderung bereksperimen dengan teknik penceritaan, seperti alur mundur (flashback), alur maju-mundur, atau bahkan alur yang tidak berurutan. Bentuk karya sastra modern mencakup novel, cerpen, drama, dan puisi bebas yang tidak terikat oleh aturan-aturan baku . Kebebasan dalam bentuk dan struktur ini memungkinkan penulis untuk lebih kreatif dalam menyampaikan pesan dan emosi kepada pembaca.​deztia draliTambah Pinter

Status Kepengarangan

Dalam sastra klasik, nama pengarang sering kali tidak diketahui atau anonim. Hal ini disebabkan oleh tradisi penyebaran karya yang dilakukan secara lisan dari generasi ke generasi, sehingga fokus utama lebih pada isi cerita daripada individu yang menciptakannya. Karya-karya seperti hikayat atau dongeng sering kali dianggap sebagai milik bersama dari suatu komunitas atau budaya, tanpa atribusi khusus kepada penulis tertentu .​KOMPAS.com+2deztia drali+2Bilik Sastra+2Ragam Sastra+1Bilik Sastra+1

Sebaliknya, dalam sastra modern, identitas pengarang menjadi sangat penting dan dihargai. Nama penulis dicantumkan secara jelas, dan hak cipta atas karya tersebut dilindungi oleh hukum. Pengakuan terhadap individu penulis memungkinkan adanya variasi gaya dan perspektif yang lebih personal dalam karya sastra. Penulis seperti Pramoedya Ananta Toer, Ayu Utami, dan Andrea Hirata dikenal luas karena kontribusi mereka dalam dunia sastra modern Indonesia .​Ragam Sastra+1deztia drali+1KOMPAS.comRagam Sastra+1Bilik Sastra+1

Pengaruh Budaya dan Adaptasi

Sastra klasik banyak dipengaruhi oleh budaya dan tradisi lokal, serta sering kali mengandung unsur-unsur dari kesusastraan Hindu, Arab, atau budaya lain yang dominan pada masa itu. Cerita-cerita dalam sastra klasik mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan adat istiadat yang dianut oleh masyarakat pada zamannya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar