
Menulis
Pendahuluan
Menulis buku sering kali dianggap sebagai proses panjang dan melelahkan.
Banyak penulis pemula merasa kewalahan ketika dihadapkan pada ide menulis buku
utuh yang terdiri dari puluhan ribu kata. Namun, dengan strategi yang tepat,
dedikasi, dan perencanaan yang matang, menulis buku dalam waktu singkat
bukanlah hal yang mustahil. Bahkan, banyak penulis profesional yang berhasil
menyelesaikan naskah buku dalam hitungan minggu, atau bahkan hari.
Artikel ini mengulas strategi-strategi efektif untuk menulis buku dalam
waktu singkat, membahas teknik perencanaan, pengelolaan waktu, penggunaan
teknologi, hingga mindset yang diperlukan untuk menjaga konsistensi dan
motivasi selama proses penulisan.
1. Menetapkan Tujuan dan Deadline yang Jelas
Langkah pertama dalam menulis buku secara cepat adalah menetapkan tujuan
yang spesifik dan tenggat waktu yang realistis. Penulis perlu mengetahui dengan
pasti:
·
Topik apa yang akan ditulis
·
Berapa jumlah kata atau
halaman yang ditargetkan
·
Kapan buku harus selesai
Menurut Clear (2018), penetapan tujuan yang spesifik dan terukur
meningkatkan kemungkinan pencapaiannya secara signifikan. Misalnya, jika
penulis ingin menulis buku 30.000 kata dalam waktu 30 hari, maka target
hariannya adalah 1.000 kata.
“Goals transform a random walk into a chase” (Clear, 2018, p. 29).
2.
Menyusun Outline yang Rinci
Outline adalah kerangka atau peta jalan yang membantu penulis menulis lebih
cepat. Dengan outline yang jelas, penulis tidak perlu berpikir panjang saat
menulis karena setiap bagian sudah direncanakan sebelumnya.
Outline yang baik mencakup:
·
Judul bab atau subbab
·
Poin-poin penting yang akan
dibahas
·
Urutan logis antara satu
bagian dengan bagian lain
Menurut Weiland (2017), penulis yang bekerja berdasarkan outline cenderung
menyelesaikan proyek lebih cepat dan dengan hasil akhir yang lebih terstruktur.
3. Mengatur Waktu Menulis dengan Teknik Pomodoro
Salah satu tantangan terbesar dalam menulis adalah menjaga fokus. Teknik Pomodoro,
yang diperkenalkan oleh Cirillo (2006), adalah metode manajemen waktu yang
sangat efektif. Metode ini membagi waktu kerja menjadi interval 25 menit fokus,
diselingi istirahat 5 menit.
Dengan teknik ini, penulis bisa menghindari kelelahan dan tetap produktif
dalam jangka waktu lama. Misalnya, jika seorang penulis menulis 500 kata per
sesi Pomodoro, maka hanya dibutuhkan 6 sesi (sekitar 3 jam efektif) untuk
menyelesaikan 3.000 kata.
4. Menulis
Draf Pertama Tanpa Mengedit
Kesalahan umum penulis pemula adalah terlalu banyak mengedit di tahap awal.
Hal ini dapat menghambat alur berpikir dan memperlambat proses menulis. Dalam
strategi menulis cepat, penting untuk memisahkan proses menulis
dan mengedit.
Draf pertama idealnya ditulis secepat mungkin, tanpa memperdulikan kesalahan
ketik atau struktur kalimat. Editing dapat dilakukan setelah seluruh draf
selesai.
“Write drunk, edit sober” – Ernest Hemingway (dikutip dalam Lamott,
1994).
5. Gunakan
Alat dan Aplikasi Penunjang
Teknologi dapat sangat membantu mempercepat proses menulis. Beberapa
aplikasi yang direkomendasikan:
·
Scrivener:
Untuk menyusun outline dan naskah panjang secara efisien
·
Grammarly:
Untuk koreksi grammar secara otomatis
·
Speech-to-text:
Aplikasi seperti Google Docs Voice Typing memungkinkan penulis “menulis” dengan
berbicara
·
Notion atau Trello:
Untuk manajemen tugas dan jadwal menulis
Menurut Baig (2020), penggunaan alat bantu digital meningkatkan
produktivitas penulis hingga 40%.
6. Temukan
Waktu Menulis Terbaik
Setiap orang memiliki waktu biologis (chronotype) yang berbeda. Beberapa
orang lebih fokus di pagi hari, yang lain di malam hari. Mengetahui kapan otak
berada dalam kondisi terbaik sangat penting untuk menulis lebih cepat dan
efisien.
“Working with your natural rhythm can double your productivity”
(Keller & Papasan, 2013, p. 72).
Penulis dapat mencoba menulis di waktu yang berbeda dan mengevaluasi
produktivitasnya.
7. Menjaga Konsistensi dan Disiplin
Konsistensi lebih penting daripada intensitas tinggi sesekali. Menulis
sedikit tapi rutin lebih efektif daripada menulis banyak dalam satu hari lalu
berhenti. Misalnya, menulis 1.000 kata setiap hari selama 20 hari akan
menghasilkan buku 20.000 kata.
Membentuk kebiasaan menulis harian membantu meningkatkan kecepatan dan
ketajaman menulis. Duhigg (2012) menjelaskan bahwa membangun kebiasaan baru
dimulai dari penciptaan cue-routine-reward loop—misalnya
menulis setelah sarapan selama 30 menit dengan imbalan secangkir kopi favorit.
8. Menghindari Gangguan dan Perfeksionisme
Gangguan digital seperti notifikasi ponsel dan media sosial adalah musuh
terbesar produktivitas. Disarankan untuk menulis di tempat yang tenang atau
menggunakan aplikasi penghalang gangguan seperti Forest, Freedom,
atau Cold Turkey.
Selain itu, perfeksionisme bisa menjadi hambatan utama dalam menyelesaikan
draf. Seperti dikatakan Shafran et al. (2002), perfeksionisme berlebihan sering
kali menyebabkan prokrastinasi dan kegagalan menyelesaikan tugas.
9. Melibatkan Orang Lain untuk Akuntabilitas
Menulis bisa menjadi proses yang sepi, dan tanpa akuntabilitas, motivasi
bisa menurun. Dengan melibatkan teman, komunitas menulis, atau mentor, penulis
bisa termotivasi untuk terus melanjutkan proyeknya.
Grup seperti NaNoWriMo (National Novel Writing Month)
memberikan contoh sukses dari pendekatan kolektif menulis cepat: ribuan orang
di seluruh dunia menulis novel 50.000 kata dalam satu bulan (November), hanya
dengan strategi harian yang konsisten dan dukungan komunitas.
10.
Menetapkan Batas Waktu untuk Tiap Tahap
Menulis buku tidak hanya soal menulis isi, tetapi juga mencakup tahap
revisi, penyuntingan, desain, dan penerbitan. Oleh karena itu, setiap tahap
perlu diberikan batas waktu agar proyek tidak molor.
Contoh jadwal menulis buku 25.000 kata dalam 30 hari:
·
Hari 1–3: Merancang outline
dan riset
·
Hari 4–20: Menulis isi
(1.500 kata per hari)
·
Hari 21–25: Revisi dan
editing
·
Hari 26–28: Proofreading
akhir
·
Hari 29–30: Layout dan
persiapan penerbitan
Penutup
Menulis buku dalam waktu singkat bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat
mungkin dilakukan dengan strategi yang tepat. Kunci utama terletak pada
perencanaan matang, disiplin dalam eksekusi, dan kesiapan mental untuk
menyelesaikan target harian tanpa terlalu banyak distraksi. Dengan mengandalkan
teknologi, membentuk kebiasaan positif, dan menjaga semangat menulis, setiap
orang bisa menyelesaikan buku dalam hitungan minggu, bahkan hari.
Yang terpenting, jangan menunggu inspirasi datang—mulailah menulis sekarang.
Daftar
Pustaka
·
Baig, E. C. (2020). Productivity
Apps and How They Help Writers Work Smarter. TechJournal Publishing.
·
Cirillo, F. (2006). The
Pomodoro Technique. Retrieved from
https://francescocirillo.com/pages/pomodoro-technique
·
Clear, J. (2018). Atomic
Habits: An Easy & Proven Way to Build Good Habits & Break Bad Ones.
New York: Avery.
·
Duhigg, C. (2012). The
Power of Habit: Why We Do What We Do in Life and Business. New York:
Random House.
·
Keller, G., & Papasan,
J. (2013). The ONE Thing: The Surprisingly Simple Truth Behind
Extraordinary Results. Austin: Bard Press.
·
Lamott, A. (1994). Bird
by Bird: Some Instructions on Writing and Life. New York: Anchor Books.
·
Shafran, R., Cooper, Z.,
& Fairburn, C. G. (2002). Clinical perfectionism: A cognitive-behavioural
analysis. Behaviour Research and Therapy, 40(7), 773–791.
·
Weiland, K. M. (2017). Outlining
Your Novel: Map Your Way to Success. PenForASword Publishing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar