
Menulis
Pendahuluan
Bagi seorang penulis, menulis naskah buku hanyalah sebagian dari perjalanan
menuju penerbitan. Salah satu tahapan penting yang menentukan apakah naskah
tersebut akan dibaca lebih lanjut oleh penerbit adalah sinopsis buku.
Sinopsis bukan hanya ringkasan isi, melainkan “tampilan muka” dari sebuah karya
yang bisa menentukan nasib naskah—diterima atau ditolak.
Editor penerbit biasanya menerima puluhan hingga ratusan naskah setiap
bulannya. Dalam kondisi seperti ini, sinopsis menjadi alat utama untuk menarik
perhatian mereka. Sinopsis yang kuat, jelas, dan menggugah dapat membuat editor
tertarik membuka halaman pertama naskah. Artikel ini akan membahas strategi
membuat sinopsis buku yang efektif, menarik, dan sesuai standar industri
penerbitan, serta menjelaskan komponen-komponennya secara rinci.
1. Apa Itu Sinopsis Buku dan Mengapa Penting?
Sinopsis buku adalah ringkasan singkat yang merangkum inti cerita, konflik,
karakter, dan arah penyelesaian dalam sebuah buku fiksi, atau poin-poin utama
dalam buku nonfiksi. Tujuan utama sinopsis adalah memberi gambaran cepat kepada
editor atau penerbit tentang isi dan daya tarik buku tersebut.
Menurut Maass (2011), sinopsis bukan hanya merangkum isi buku, tetapi juga
menunjukkan kemampuan penulis dalam menyampaikan ide secara ringkas dan
meyakinkan.
“A strong synopsis is not only a summary, but also a sales pitch.”
(Maass, 2011, p. 143)
2. Perbedaan Sinopsis Fiksi dan Nonfiksi
a. Sinopsis Fiksi
Untuk novel dan cerpen, sinopsis harus mencakup:
·
Karakter utama dan konflik
yang mereka hadapi
·
Latar tempat dan waktu
·
Alur utama dari awal hingga
akhir (termasuk resolusi)
·
Nada atau gaya penceritaan
b.
Sinopsis Nonfiksi
Untuk buku pengembangan diri, sejarah, atau panduan praktis, sinopsis harus
mencakup:
·
Permasalahan atau kebutuhan
pembaca yang ingin dijawab
·
Struktur isi buku (jumlah
bab dan isi pokoknya)
·
Manfaat konkret bagi
pembaca
·
Kredibilitas penulis dalam
bidang tersebut
3.
Komponen Utama Sinopsis yang Efektif
Menurut agent literasi Anita Rogers (2018), sinopsis yang baik umumnya
terdiri dari 300–500 kata, ditulis dalam satu atau dua halaman, dan mencakup
elemen berikut:
a.
Pembuka yang Memikat
Kalimat pertama sinopsis harus mampu menggugah minat. Di sini, penulis bisa
menyampaikan premis utama atau pertanyaan besar dari naskahnya.
Contoh:
“Bagaimana jika seluruh kenangan Anda dapat diperdagangkan?”
Kalimat ini langsung menyiratkan konflik dan keunikan cerita.
b.
Penjelasan Ringkas tentang Karakter dan Alur (untuk Fiksi)
Sampaikan siapa tokoh utama, apa yang mereka inginkan, rintangan apa yang
mereka hadapi, dan bagaimana mereka mengatasinya. Gunakan gaya naratif yang
menggambarkan emosi dan tensi.
c.
Struktur dan Manfaat (untuk Nonfiksi)
Jika buku nonfiksi, tampilkan garis besar isi buku dan solusi apa yang
ditawarkan. Jelaskan mengapa buku ini penting dibaca, dan siapa target
pembacanya.
d.
Penutup yang Menguatkan
Akhiri dengan pernyataan penutup yang kuat, bisa berupa ringkasan pesan
utama, nilai jual unik, atau daya tarik emosional buku Anda.
“Pada akhirnya, ini bukan hanya cerita tentang cinta dan kehilangan, tetapi
tentang bagaimana kita memaafkan diri sendiri untuk bertumbuh.”
4. Strategi Menulis Sinopsis yang Menarik Editor
a. Tulis dalam Suara Ketiga dan Gaya Naratif
Meskipun sinopsis ditulis oleh penulis sendiri, sinopsis fiksi biasanya
ditulis dalam sudut pandang orang ketiga (third person narrative), dan
menggunakan gaya naratif seperti menceritakan kisah, bukan sekadar daftar isi.
“Siti, seorang janda muda di pelosok Sulawesi, menghadapi dilema
ketika….”
Ini memberikan kesan sinopsis seperti cerita, bukan laporan.
b.
Hindari Kalimat Klise dan Hiperbola Berlebihan
Kalimat seperti “ini adalah kisah paling menyentuh yang pernah ditulis” atau
“cerita ini akan mengubah hidup Anda” sebaiknya dihindari karena tidak
memberikan informasi konkret.
c. Jangan
Membuat Misteri Berlebihan
Sinopsis bukan blurb belakang buku. Editor butuh mengetahui akhir cerita
untuk menilai kekuatan plot. Jadi, untuk sinopsis fiksi, selalu
bocorkan ending-nya.
d.
Fokus pada Uniqueness (Keunikan)
Apa yang membuat buku ini berbeda dari buku sejenis? Tampilkan elemen
pembeda, baik dari tema, latar, pendekatan penulisan, atau gaya bahasa.
Menurut Bell (2015), editor mencari "fresh voice and unique angle
on familiar themes."
5.
Kesalahan Umum dalam Menulis Sinopsis
Berikut beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan penulis:
·
Terlalu panjang dan
bertele-tele
·
Hanya berupa daftar isi
atau daftar karakter
·
Tidak menjelaskan resolusi
cerita
·
Menggunakan bahasa teknis
atau jargon berlebihan
·
Terlalu emosional atau
promosi berlebihan
·
Tidak sesuai format yang
diminta oleh penerbit
6. Contoh
Sinopsis Fiksi dan Nonfiksi
Contoh
Sinopsis Fiksi:
Judul: "Langit di Ujung Senja"
Saras, seorang gadis nelayan dari Pulau Seruni, bermimpi menjadi pelukis
terkenal. Ketika seorang fotografer ibu kota datang ke pulaunya, hidup Saras
berubah. Namun, antara impian dan kenyataan, ia harus memilih: keluarga yang
dicintainya atau kebebasan yang ia impikan. Melalui perjalanan penuh warna dan
pengkhianatan, Saras menemukan makna sejati dari rumah. Novel ini menggugah
perasaan tentang cita-cita, pengorbanan, dan keberanian perempuan dalam
menghadapi dunia yang terus berubah.
Contoh
Sinopsis Nonfiksi:
Judul: "30 Hari Menulis Buku untuk Pemula"
Buku ini adalah panduan praktis bagi siapa saja yang ingin menulis buku dalam
waktu singkat. Dengan pendekatan sederhana dan studi kasus nyata, buku ini
membahas bagaimana merancang outline, mengatasi writer’s block, hingga
menerbitkan karya secara mandiri. Ditulis oleh seorang penulis produktif dengan
pengalaman menerbitkan 15 buku, buku ini menjadi teman ideal bagi para penulis
pemula, pelajar, maupun profesional yang ingin mendokumentasikan ide mereka
dalam bentuk buku.
7.
Menyesuaikan Sinopsis dengan Permintaan Penerbit
Setiap penerbit memiliki kebijakan berbeda mengenai sinopsis. Beberapa
meminta sinopsis satu halaman, sementara yang lain ingin ringkasan tiap bab.
Pastikan untuk membaca pedoman penerbit terlebih dahulu sebelum mengirimkan
naskah.
Checklist
Sebelum Mengirim Sinopsis:
·
Sudah
sesuai jumlah kata yang diminta
·
Sudah
ditulis dalam bahasa yang menarik dan profesional
·
Tidak
ada kesalahan ketik atau tata bahasa
·
Menyertakan
identitas penulis dan latar belakang singkat (jika diminta)
8.
Sinopsis sebagai Bagian dari Proposal Buku
Dalam banyak kasus, terutama untuk buku nonfiksi, sinopsis adalah bagian
dari proposal buku yang juga memuat:
·
Tujuan penulisan
·
Target pembaca
·
Analisis buku serupa
·
Rencana promosi
·
Sampel isi atau bab
Menurut Caughie (2013), proposal buku yang kuat akan membantu editor menilai
bukan hanya isi naskah, tetapi juga potensi pasar dan keseriusan penulis.
Kesimpulan
Sinopsis buku bukan hanya ringkasan, melainkan alat penentu nasib
naskah di mata penerbit. Menulis sinopsis yang menarik, jelas, dan
menggambarkan kekuatan utama buku sangat penting untuk menarik perhatian
editor. Penulis harus mengembangkan keterampilan menyusun sinopsis layaknya
membuat elevator pitch—padat, meyakinkan, dan menyentuh sisi emosional
sekaligus intelektual editor.
Dengan memahami perbedaan antara sinopsis fiksi dan nonfiksi, menerapkan
teknik naratif yang efektif, dan menghindari kesalahan umum, penulis akan
meningkatkan peluang bukunya diterbitkan secara signifikan. Ingat, sinopsis
yang kuat bisa membuka pintu besar menuju dunia penerbitan.
Daftar
Pustaka
·
Bell, J. S. (2015). The
Art of War for Writers: Fiction Writing Strategies, Tactics, and Exercises.
Cincinnati, OH: Writer’s Digest Books.
·
Caughie, P. L. (2013). Writing
a Book Proposal: A Step-by-Step Guide. University of Illinois Press.
·
Maass, D. (2011). Writing
the Breakout Novel. Cincinnati, OH: Writer’s Digest Books.
·
Rogers, A. (2018). From
Query to Contract: How to Craft Winning Submissions. New York: LitAgent
Publishing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar