Menulis |
“Menulis adalah keterampilan yang diasah, bukan bakat yang diturunkan.”
— Anonim
Menjadi penulis adalah sebuah perjalanan yang tidak instan. Di awal
perjalanan itu, wajar bila seorang penulis pemula melakukan kesalahan. Namun,
penting untuk menyadari bahwa kesalahan bukanlah
akhir dari segalanya — justru itu adalah bagian penting dari
proses belajar.
Banyak penulis besar yang juga pernah melalui masa-masa di mana mereka
bingung, ragu, dan sering melakukan kesalahan dalam menulis maupun menerbitkan
karya. Namun, mereka yang terus belajar dan memperbaiki diri itulah yang
akhirnya bertumbuh dan menghasilkan karya yang berkualitas.
Dalam artikel ini, Cemerlang Publishing
merangkum 5 kesalahan umum yang sering dilakukan
oleh penulis pemula, lengkap dengan solusi praktis agar Anda
bisa menghindari jebakan yang sama dan melangkah lebih percaya diri
dalam dunia kepenulisan.
1. Terlalu Fokus pada Kesempurnaan
Kesalahan:
Banyak penulis pemula terjebak pada keinginan untuk menulis “sempurna” sejak
kalimat pertama. Akibatnya, mereka terlalu lama menyelesaikan satu paragraf
atau bahkan satu kalimat. Ketakutan akan kesalahan membuat mereka tidak pernah
menyelesaikan naskahnya.
Dampaknya:
·
Naskah tidak kunjung
selesai.
·
Produktivitas rendah.
·
Menurunnya rasa percaya
diri karena terus membandingkan dengan karya orang lain.
Solusi:
·
Fokuslah pada menyelesaikan
naskah terlebih dahulu, bukan menyempurnakannya.
·
Ingatlah bahwa draf
pertama memang ditakdirkan untuk jelek. Editing akan
memperbaikinya nanti.
·
Jadwalkan waktu khusus
untuk “menulis bebas” tanpa mengedit, dan waktu lain untuk “menyunting dan
menyempurnakan”.
“Tulislah dengan bebas dan tanpa takut salah. Sempurnakan nanti saat
menyunting.”
— Cemerlang Publishing
2. Kurang
Membaca
Kesalahan:
Ada penulis pemula yang ingin menghasilkan buku bagus, tetapi jarang membaca
buku lain. Mereka merasa sudah cukup hanya dengan menulis dari pengalaman
pribadi, tanpa memperluas wawasan atau belajar dari gaya dan struktur tulisan
penulis lain.
Dampaknya:
·
Gaya bahasa monoton.
·
Minim kosakata dan teknik
penulisan.
·
Tidak mengenal genre atau
gaya penulisan yang sedang tren.
Solusi:
·
Jadikan membaca sebagai
bagian dari rutinitas menulis. Penulis yang baik
adalah pembaca yang rakus.
·
Bacalah buku dari genre
yang Anda tekuni maupun dari genre lain untuk memperkaya referensi.
·
Amati dan pelajari
bagaimana penulis lain membangun alur, karakter, atau argumen.
Buku adalah guru diam yang menyimpan ribuan pelajaran menulis.
3. Tidak
Merencanakan Struktur Tulisan
Kesalahan:
Penulis pemula seringkali menulis tanpa perencanaan. Mereka mengandalkan
mood atau spontanitas, tanpa peta alur cerita, outline, atau struktur tulisan
yang jelas.
Dampaknya:
·
Tulisan jadi tidak fokus.
·
Alur cerita membingungkan
atau loncat-loncat.
·
Tidak ada klimaks atau
penutup yang kuat.
Solusi:
·
Buat kerangka
tulisan (outline) sebelum mulai menulis. Ini akan menjadi peta
jalan selama proses menulis.
·
Untuk fiksi, susun struktur
dasar seperti pengenalan, konflik, klimaks, dan penyelesaian.
·
Untuk nonfiksi, buat daftar
poin utama yang ingin Anda bahas dan susun secara logis.
Membuat outline bukan berarti mengikat kreativitas, melainkan memberikan
arah yang jelas agar Anda tidak tersesat di tengah jalan.
4. Takut
Dikritik dan Enggan Menerima Masukan
Kesalahan:
Banyak penulis pemula merasa karya mereka terlalu “pribadi” untuk dibagikan,
atau mereka takut dikritik. Akibatnya, naskah hanya disimpan sendiri, tanpa
pernah mendapatkan sudut pandang orang lain.
Dampaknya:
·
Potensi perbaikan
terhambat.
·
Sulit berkembang karena
tidak mendapat umpan balik konstruktif.
·
Naskah jadi “buta” terhadap
kesalahan logika, bahasa, atau alur.
Solusi:
·
Bergabunglah dengan
komunitas menulis atau forum diskusi untuk berbagi karya dan mendapatkan
masukan.
·
Minta bantuan pembaca beta
(beta reader) untuk membaca dan memberikan feedback jujur.
·
Sadari bahwa kritik adalah
bagian dari proses belajar. Fokuslah pada isi kritik, bukan nada
atau pembawanya.
"Kritik yang membangun adalah jembatan menuju karya yang lebih
baik."
5. Tidak
Mengedit dengan Serius
Kesalahan:
Banyak penulis pemula menganggap bahwa menulis selesai begitu naskah ditulis
penuh. Mereka terburu-buru ingin menerbitkan tanpa menyunting secara
menyeluruh. Beberapa bahkan hanya mengecek ejaan, tanpa memperhatikan struktur,
konsistensi gaya bahasa, atau logika cerita.
Dampaknya:
·
Karya terlihat tidak
profesional.
·
Banyak kesalahan bahasa
atau inkonsistensi.
·
Pembaca kecewa dan enggan
membeli karya berikutnya.
Solusi:
·
Lakukan editing
bertahap: mulai dari isi, struktur, gaya bahasa, hingga teknis
(ejaan dan tanda baca).
·
Biarkan naskah “istirahat”
beberapa hari sebelum diedit agar Anda punya sudut pandang segar.
·
Bila memungkinkan, gunakan editor
profesional atau minta bantuan teman yang ahli bahasa untuk
membantu menyunting.
Menulis adalah menyampaikan pesan. Mengedit adalah memastikan pesan itu
sampai dengan jelas.
Bonus
Tips: Disiplin adalah Kunci
Sebagus apa pun ide Anda, tanpa disiplin menulis, karya tidak akan
selesai. Salah satu kesalahan terbesar penulis pemula adalah
tidak memiliki jadwal menulis yang konsisten. Jangan menunggu mood datang —
buatlah kebiasaan menulis meski hanya 300 kata per hari.
Cara membangun disiplin menulis:
·
Buat jadwal harian atau
mingguan khusus untuk menulis.
·
Tetapkan target kecil tapi
konsisten.
·
Gunakan teknik Pomodoro
(menulis 25 menit, istirahat 5 menit).
·
Jangan menunda menulis
hanya karena takut hasilnya belum sempurna.
Penutup: Menjadi Penulis Hebat Dimulai dari Kesadaran Diri
Setiap penulis hebat pernah menjadi pemula. Yang membedakan mereka bukan
hanya bakat, tetapi juga kemauan untuk belajar dari kesalahan dan
terus memperbaiki diri. Dengan mengenali kesalahan-kesalahan
umum dan menerapkan solusi yang tepat, Anda sudah satu langkah lebih dekat
menuju penulis profesional.
Ingatlah, menulis adalah perjalanan panjang, bukan
lari cepat. Nikmati prosesnya, rayakan kemajuan kecil, dan
jangan takut untuk terus belajar.
Cemerlang Publishing
Menerbitkan Karya, Menebar Manfaat
📚 Butuh bimbingan menulis, editing
profesional, atau layanan penerbitan buku? Kami siap mendampingi perjalanan
kepenulisan Anda. Kunjungi blog kami untuk lebih banyak tips menulis dan kisah
inspiratif lainnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar