Jumat, 20 Juni 2025

5 Kesalahan Umum Penulis Pemula dan Cara Menghindarinya

Menulis

“Menulis adalah keterampilan yang diasah, bukan bakat yang diturunkan.”

— Anonim

Menjadi penulis adalah sebuah perjalanan yang tidak instan. Di awal perjalanan itu, wajar bila seorang penulis pemula melakukan kesalahan. Namun, penting untuk menyadari bahwa kesalahan bukanlah akhir dari segalanya — justru itu adalah bagian penting dari proses belajar.

Banyak penulis besar yang juga pernah melalui masa-masa di mana mereka bingung, ragu, dan sering melakukan kesalahan dalam menulis maupun menerbitkan karya. Namun, mereka yang terus belajar dan memperbaiki diri itulah yang akhirnya bertumbuh dan menghasilkan karya yang berkualitas.

Dalam artikel ini, Cemerlang Publishing merangkum 5 kesalahan umum yang sering dilakukan oleh penulis pemula, lengkap dengan solusi praktis agar Anda bisa menghindari jebakan yang sama dan melangkah lebih percaya diri dalam dunia kepenulisan.

 

1. Terlalu Fokus pada Kesempurnaan

Kesalahan:

Banyak penulis pemula terjebak pada keinginan untuk menulis “sempurna” sejak kalimat pertama. Akibatnya, mereka terlalu lama menyelesaikan satu paragraf atau bahkan satu kalimat. Ketakutan akan kesalahan membuat mereka tidak pernah menyelesaikan naskahnya.

Dampaknya:

·         Naskah tidak kunjung selesai.

·         Produktivitas rendah.

·         Menurunnya rasa percaya diri karena terus membandingkan dengan karya orang lain.

Solusi:

·         Fokuslah pada menyelesaikan naskah terlebih dahulu, bukan menyempurnakannya.

·         Ingatlah bahwa draf pertama memang ditakdirkan untuk jelek. Editing akan memperbaikinya nanti.

·         Jadwalkan waktu khusus untuk “menulis bebas” tanpa mengedit, dan waktu lain untuk “menyunting dan menyempurnakan”.

“Tulislah dengan bebas dan tanpa takut salah. Sempurnakan nanti saat menyunting.”
— Cemerlang Publishing

 

2. Kurang Membaca

Kesalahan:

Ada penulis pemula yang ingin menghasilkan buku bagus, tetapi jarang membaca buku lain. Mereka merasa sudah cukup hanya dengan menulis dari pengalaman pribadi, tanpa memperluas wawasan atau belajar dari gaya dan struktur tulisan penulis lain.

Dampaknya:

·         Gaya bahasa monoton.

·         Minim kosakata dan teknik penulisan.

·         Tidak mengenal genre atau gaya penulisan yang sedang tren.

Solusi:

·         Jadikan membaca sebagai bagian dari rutinitas menulis. Penulis yang baik adalah pembaca yang rakus.

·         Bacalah buku dari genre yang Anda tekuni maupun dari genre lain untuk memperkaya referensi.

·         Amati dan pelajari bagaimana penulis lain membangun alur, karakter, atau argumen.

Buku adalah guru diam yang menyimpan ribuan pelajaran menulis.

 

3. Tidak Merencanakan Struktur Tulisan

Kesalahan:

Penulis pemula seringkali menulis tanpa perencanaan. Mereka mengandalkan mood atau spontanitas, tanpa peta alur cerita, outline, atau struktur tulisan yang jelas.

Dampaknya:

·         Tulisan jadi tidak fokus.

·         Alur cerita membingungkan atau loncat-loncat.

·         Tidak ada klimaks atau penutup yang kuat.

Solusi:

·         Buat kerangka tulisan (outline) sebelum mulai menulis. Ini akan menjadi peta jalan selama proses menulis.

·         Untuk fiksi, susun struktur dasar seperti pengenalan, konflik, klimaks, dan penyelesaian.

·         Untuk nonfiksi, buat daftar poin utama yang ingin Anda bahas dan susun secara logis.

Membuat outline bukan berarti mengikat kreativitas, melainkan memberikan arah yang jelas agar Anda tidak tersesat di tengah jalan.

 

4. Takut Dikritik dan Enggan Menerima Masukan

Kesalahan:

Banyak penulis pemula merasa karya mereka terlalu “pribadi” untuk dibagikan, atau mereka takut dikritik. Akibatnya, naskah hanya disimpan sendiri, tanpa pernah mendapatkan sudut pandang orang lain.

Dampaknya:

·         Potensi perbaikan terhambat.

·         Sulit berkembang karena tidak mendapat umpan balik konstruktif.

·         Naskah jadi “buta” terhadap kesalahan logika, bahasa, atau alur.

Solusi:

·         Bergabunglah dengan komunitas menulis atau forum diskusi untuk berbagi karya dan mendapatkan masukan.

·         Minta bantuan pembaca beta (beta reader) untuk membaca dan memberikan feedback jujur.

·         Sadari bahwa kritik adalah bagian dari proses belajar. Fokuslah pada isi kritik, bukan nada atau pembawanya.

"Kritik yang membangun adalah jembatan menuju karya yang lebih baik."

 

5. Tidak Mengedit dengan Serius

Kesalahan:

Banyak penulis pemula menganggap bahwa menulis selesai begitu naskah ditulis penuh. Mereka terburu-buru ingin menerbitkan tanpa menyunting secara menyeluruh. Beberapa bahkan hanya mengecek ejaan, tanpa memperhatikan struktur, konsistensi gaya bahasa, atau logika cerita.

Dampaknya:

·         Karya terlihat tidak profesional.

·         Banyak kesalahan bahasa atau inkonsistensi.

·         Pembaca kecewa dan enggan membeli karya berikutnya.

Solusi:

·         Lakukan editing bertahap: mulai dari isi, struktur, gaya bahasa, hingga teknis (ejaan dan tanda baca).

·         Biarkan naskah “istirahat” beberapa hari sebelum diedit agar Anda punya sudut pandang segar.

·         Bila memungkinkan, gunakan editor profesional atau minta bantuan teman yang ahli bahasa untuk membantu menyunting.

Menulis adalah menyampaikan pesan. Mengedit adalah memastikan pesan itu sampai dengan jelas.

 

Bonus Tips: Disiplin adalah Kunci

Sebagus apa pun ide Anda, tanpa disiplin menulis, karya tidak akan selesai. Salah satu kesalahan terbesar penulis pemula adalah tidak memiliki jadwal menulis yang konsisten. Jangan menunggu mood datang — buatlah kebiasaan menulis meski hanya 300 kata per hari.

Cara membangun disiplin menulis:

·         Buat jadwal harian atau mingguan khusus untuk menulis.

·         Tetapkan target kecil tapi konsisten.

·         Gunakan teknik Pomodoro (menulis 25 menit, istirahat 5 menit).

·         Jangan menunda menulis hanya karena takut hasilnya belum sempurna.

 

Penutup: Menjadi Penulis Hebat Dimulai dari Kesadaran Diri

Setiap penulis hebat pernah menjadi pemula. Yang membedakan mereka bukan hanya bakat, tetapi juga kemauan untuk belajar dari kesalahan dan terus memperbaiki diri. Dengan mengenali kesalahan-kesalahan umum dan menerapkan solusi yang tepat, Anda sudah satu langkah lebih dekat menuju penulis profesional.

Ingatlah, menulis adalah perjalanan panjang, bukan lari cepat. Nikmati prosesnya, rayakan kemajuan kecil, dan jangan takut untuk terus belajar.

 

Cemerlang Publishing
Menerbitkan Karya, Menebar Manfaat
📚 Butuh bimbingan menulis, editing profesional, atau layanan penerbitan buku? Kami siap mendampingi perjalanan kepenulisan Anda. Kunjungi blog kami untuk lebih banyak tips menulis dan kisah inspiratif lainnya!

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar