Minggu, 30 Maret 2025

Sejarah dan Perkembangan Linguistik Terapan bagian 2

 

1.     Perspektif Amerika Utara dianggap perlu untuk melengkapi pandangan Peter Strevens tentang linguistik terapan.

 

Linguistik terapan adalah bidang ilmu yang berfokus pada penerapan teori linguistik dalam pemecahan masalah bahasa di berbagai konteks, seperti pengajaran bahasa, penerjemahan, sosiolinguistik, dan teknologi bahasa. Salah satu tokoh penting dalam perkembangan linguistik terapan adalah Peter Strevens, yang dikenal dengan pandangannya tentang hubungan antara teori linguistik dan aplikasi praktis dalam pengajaran bahasa. Namun, perspektif yang berkembang di Amerika Utara sering kali dianggap sebagai pelengkap yang penting terhadap pemikirannya.

Artikel ini akan membahas bagaimana perspektif Amerika Utara, yang lebih menekankan pada pendekatan empiris dan interdisipliner, dapat memperkaya dan melengkapi pemikiran Peter Strevens dalam linguistik terapan.

Peter Strevens dan Kontribusinya dalam Linguistik Terapan

Peter Strevens adalah seorang ahli linguistik asal Inggris yang berkontribusi besar dalam pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau asing. Strevens (1977) menekankan pentingnya pendekatan struktural dalam pengajaran bahasa dan bagaimana analisis linguistik dapat digunakan untuk meningkatkan metode pembelajaran bahasa. Salah satu gagasan utama Strevens adalah bahwa bahasa harus diajarkan berdasarkan pemahaman tentang struktur dan fungsi bahasa dalam konteks komunikasi.

Menurut Strevens (1977), "Linguistics provides the essential descriptive framework within which language teaching materials can be constructed, but it is the application of these descriptions that determines their effectiveness." Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun teori linguistik memberikan dasar yang kuat, efektivitasnya bergantung pada bagaimana teori tersebut diterapkan dalam pengajaran.

Namun, pendekatan Strevens sering dikritik karena lebih menekankan aspek struktural bahasa dan kurang mempertimbangkan faktor kognitif serta sosial dalam pemerolehan bahasa. Di sinilah perspektif Amerika Utara memainkan peran penting dalam memperluas cakupan linguistik terapan.

Perspektif Amerika Utara dalam Linguistik Terapan

Berbeda dengan pendekatan Strevens yang lebih berbasis pada strukturalisme, linguistik terapan di Amerika Utara berkembang dengan pendekatan yang lebih interdisipliner dan berbasis pada penelitian empiris. Salah satu tokoh penting dalam perkembangan linguistik terapan di Amerika Utara adalah Stephen Krashen, yang dikenal dengan teori pemerolehan bahasa keduanya.

Menurut Krashen (1982), pembelajaran bahasa lebih efektif terjadi ketika ada pemaparan terhadap bahasa yang dapat dipahami (comprehensible input) dan ketika pembelajar tidak berada di bawah tekanan untuk memproduksi bahasa sebelum mereka siap. "Acquisition requires meaningful interaction in the target language – natural communication – in which speakers are concerned not with the form of their utterances but with the messages they are conveying and understanding" (Krashen, 1982, p. 1). Pendekatan ini sangat berbeda dengan teori Strevens yang lebih berfokus pada deskripsi dan analisis bahasa.

Selain Krashen, pendekatan Amerika Utara juga dipengaruhi oleh Noam Chomsky dan pandangannya tentang tata bahasa universal. Chomsky (1965) berpendapat bahwa manusia memiliki kapasitas bawaan untuk memperoleh bahasa, yang dikenal sebagai "language acquisition device" (LAD). Pendekatan ini memberikan wawasan baru dalam linguistik terapan, terutama dalam bidang pengajaran bahasa yang sebelumnya lebih didominasi oleh pendekatan strukturalis ala Strevens.

Bagaimana Perspektif Amerika Utara Melengkapi Pemikiran Peter Strevens

1.      Pendekatan Kognitif dalam Pemerolehan Bahasa Pendekatan kognitif yang dikembangkan oleh para ahli di Amerika Utara, seperti Krashen dan Chomsky, memberikan dimensi tambahan pada teori Strevens. Sementara Strevens lebih menekankan pada struktur bahasa dan penerapannya dalam pengajaran, pendekatan kognitif menyoroti bagaimana pembelajar memproses dan memperoleh bahasa secara alami.

2.      Pendekatan Empiris dan Interdisipliner Salah satu perbedaan utama antara pendekatan Peter Strevens dan perspektif Amerika Utara adalah metodologi yang digunakan. Perspektif Amerika Utara lebih menekankan pada penelitian empiris yang melibatkan studi eksperimental dan observasional untuk memahami proses pemerolehan bahasa. Contohnya, penelitian Long (1996) tentang interaksi dalam pembelajaran bahasa menunjukkan bahwa komunikasi interaktif berkontribusi besar terhadap pemerolehan bahasa, sesuatu yang kurang mendapat perhatian dalam pendekatan Strevens.

3.      Integrasi dengan Teknologi dan Inovasi dalam Pengajaran Bahasa Di era modern, linguistik terapan di Amerika Utara telah berkembang dengan memasukkan elemen teknologi dalam pembelajaran bahasa, seperti penggunaan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan dan aplikasi pembelajaran daring. Perspektif ini melengkapi pendekatan Strevens dengan menyediakan cara-cara baru untuk mengimplementasikan teori linguistik dalam lingkungan pendidikan yang lebih dinamis dan adaptif.

4.      Pendekatan Sosial dan Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Selain pendekatan kognitif dan teknologi, perspektif Amerika Utara juga menekankan faktor sosial dan afektif dalam pemerolehan bahasa. Menurut Vygotsky (1978), pembelajaran bahasa sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial, yang menjadi dasar bagi konsep "zone of proximal development" (ZPD). Konsep ini menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa akan lebih efektif jika ada bimbingan dari seseorang yang lebih berpengalaman. Pandangan ini memberikan perspektif tambahan yang kurang diperhatikan dalam teori Strevens yang lebih berfokus pada aspek linguistik daripada aspek sosial.

Peter Strevens memberikan kontribusi penting dalam pengembangan linguistik terapan dengan menekankan analisis struktural bahasa dan penerapannya dalam pengajaran. Namun, pendekatan ini memiliki keterbatasan dalam memahami aspek kognitif, sosial, dan teknologi dalam pemerolehan bahasa. Perspektif Amerika Utara, dengan pendekatan empiris, interdisipliner, serta fokus pada aspek kognitif dan sosial, melengkapi pandangan Strevens dan memperkaya pemahaman kita tentang linguistik terapan.

Pendekatan yang lebih holistik yang menggabungkan pandangan Strevens dengan perspektif Amerika Utara akan memberikan manfaat yang lebih besar dalam pengajaran bahasa dan bidang lain yang berkaitan dengan linguistik terapan. Dengan demikian, kombinasi dari kedua perspektif ini dapat membantu mengembangkan strategi pembelajaran bahasa yang lebih efektif dan berbasis pada bukti empiris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar