Perjanjian Subjek-Predikat
1. Definisi
Perjanjian Subjek-Predikat:
- Perjanjian
subjek-predikat adalah kesesuaian antara subjek dan predikat dalam hal
jumlah (singular atau plural) dan orang (pertama, kedua, atau ketiga).
2. Perjanjian
dalam Bahasa Inggris:
- Jumlah:
- Singular: "The
cat runs."
- Plural: "The
cats run."
- Orang:
- Pertama: "I
run."
- Kedua: "You
run."
- Ketiga:
"He/She/It runs."
3. Perjanjian
dalam Bahasa Indonesia:
- Bahasa Indonesia
tidak terlalu ketat dalam perjanjian subjek-predikat dibandingkan bahasa
Inggris. Misalnya:
- "Saya pergi ke
pasar."
- "Mereka pergi
ke pasar."
- Perjanjian lebih
sering terlihat dalam penggunaan kata ganti orang dan bentuk kata kerja.
4. Kesalahan
Umum dalam Perjanjian:
- Menggunakan bentuk
kata kerja yang salah dengan subjek: "She go to school"
(seharusnya "She goes to school").
- Mengabaikan
perjanjian jumlah: "The dogs barks" (seharusnya "The dogs
bark").
Kongruensi Kata Sifat dan Nomina
1. Definisi
Kongruensi:
- Kongruensi adalah
kesesuaian antara kata sifat (adjektiva) dan nomina (kata benda) dalam
hal jenis kelamin, jumlah, atau kasus dalam beberapa bahasa.
2. Kongruensi
dalam Bahasa Prancis:
- Dalam bahasa Prancis,
kata sifat harus sesuai dengan kata benda dalam hal gender
(maskulin/feminin) dan jumlah (singular/plural).
- Contoh:
- Singular Maskulin:
"Le chat noir" (kucing hitam).
- Singular Feminin:
"La chatte noire" (kucing betina hitam).
- Plural Maskulin:
"Les chats noirs" (kucing-kucing hitam).
- Plural Feminin:
"Les chattes noires" (kucing-kucing betina hitam).
3. Kongruensi
dalam Bahasa Spanyol:
- Seperti dalam bahasa
Prancis, kata sifat dalam bahasa Spanyol juga harus sesuai dengan kata
benda dalam hal gender dan jumlah.
- Contoh:
- Singular Maskulin:
"El libro rojo" (buku merah).
- Singular Feminin:
"La casa roja" (rumah merah).
- Plural Maskulin:
"Los libros rojos" (buku-buku merah).
- Plural Feminin:
"Las casas rojas" (rumah-rumah merah).
4. Kongruensi
dalam Bahasa Jerman:
- Dalam bahasa Jerman,
kata sifat juga harus sesuai dengan kata benda dalam hal gender, jumlah,
dan kasus (nominatif, akusatif, datif, genitif).
- Contoh:
- Singular Maskulin
Nominatif: "Der große Hund" (anjing besar).
- Singular Feminin
Nominatif: "Die große Katze" (kucing besar).
- Plural Maskulin
Nominatif: "Die großen Hunde" (anjing-anjing besar).
- Plural Feminin
Nominatif: "Die großen Katzen" (kucing-kucing besar).
5. Kongruensi
dalam Bahasa Indonesia:
- Bahasa Indonesia
tidak memiliki kongruensi kata sifat dan nomina yang ketat seperti
bahasa-bahasa Eropa.
- Contoh:
- "Anak
pintar" (baik untuk singular maupun plural, maskulin maupun
feminin).
- "Anak-anak
pintar" (plural).
Dengan memahami perjanjian subjek-predikat dan kongruensi kata sifat dan
nomina, kita dapat membuat kalimat yang lebih gramatikal dan sesuai dengan
aturan tata bahasa yang berlaku dalam berbagai bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar