Pendahuluan Sintaksis
Sintaksis adalah cabang dari linguistik yang
mempelajari aturan-aturan yang mengatur bagaimana kata-kata disusun untuk
membentuk frasa, klausa, dan kalimat dalam suatu bahasa. Dalam bahasa
Indonesia, sintaksis berperan penting dalam membantu kita memahami struktur dan
tata cara penyusunan kalimat yang benar sehingga pesan yang disampaikan dapat
dimengerti dengan jelas.
Pengertian Sintaksis: Sintaksis
berasal dari bahasa Yunani, "syn" yang berarti bersama-sama,
dan "taxis" yang berarti pengaturan. Dalam konteks linguistik,
sintaksis merujuk pada studi tentang cara kata-kata digabungkan untuk membentuk
unit-unit yang lebih besar seperti frasa dan kalimat. Sintaksis berbeda dengan
morfologi, yang mempelajari struktur internal kata.
Fungsi Sintaksis:
o
Memahami Struktur Kalimat:
Sintaksis membantu dalam memahami bagaimana kata-kata disusun dalam suatu
kalimat untuk menghasilkan makna yang diinginkan.
o
Menghindari Ambiguitas: Dengan
aturan sintaksis yang jelas, pendengar atau pembaca dapat menghindari
ambiguitas dalam komunikasi. Kalimat yang disusun dengan baik memungkinkan
pendengar atau pembaca memahami pesan dengan tepat.
o
Menganalisis Bahasa: Sintaksis
juga digunakan dalam menganalisis berbagai bahasa, baik bahasa alami maupun
bahasa buatan, untuk memahami kesamaan dan perbedaan struktur tata bahasa di
berbagai bahasa tersebut.
Komponen Sintaksis:
o Kata:
Unit terkecil dalam sintaksis yang memiliki makna.
o Frasa:
Gabungan beberapa kata yang membentuk satu kesatuan makna tetapi tidak memiliki
subjek dan predikat.
o Klausa:
Gabungan kata yang mengandung subjek dan predikat dan bisa berdiri sendiri
sebagai kalimat atau menjadi bagian dari kalimat yang lebih kompleks.
o Kalimat:
Unit terbesar dalam sintaksis yang terdiri dari klausa-klausa dan memiliki
makna utuh.
Aturan Sintaksis: Aturan-aturan
sintaksis menentukan cara penggabungan kata-kata dalam bahasa tertentu.
Contohnya dalam bahasa Indonesia, urutan subjek (S), predikat (P), objek (O),
dan keterangan (K) sering kali mengikuti pola tertentu, misalnya:
"S-P-O-K" (Subjek - Predikat - Objek - Keterangan).
Contoh bagan lebih rinci dengan kalimat "Ali
membeli buku di toko":
Bagan tersebut menunjukkan bahwa dalam aturan
sintaksis bahasa Indonesia, kalimat biasanya mengikuti urutan Subjek (S),
Predikat (P), Objek (O), dan Keterangan (K). Subjek adalah pelaku tindakan,
Predikat adalah kata kerja yang menggambarkan tindakan, Objek adalah penerima
tindakan, dan Keterangan memberikan informasi tambahan tentang tindakan.
Pendekatan dalam Studi Sintaksis:
o
Strukturalisme: Menganalisis
struktur kalimat berdasarkan hubungan antara elemen-elemennya. Seperti dalam buku "Course in General Linguistics"
oleh Ferdinand de Saussure. Buku ini dianggap sebagai fondasi
dari linguistik strukturalis. De Saussure memperkenalkan konsep hubungan antar
elemen dalam bahasa dan bagaimana makna berasal dari sistem perbedaan dalam
bahasa. Buku ini menjadi dasar bagi banyak analisis struktural dalam sintaksis Saussure, F. de. (1916). "Structuralism
and Generative Grammar" oleh Emmon Bach. Artikel ini membahas hubungan antara
strukturalisme dan pendekatan generatif dalam sintaks
o Transformasi
Generatif: Dikembangkan oleh Noam Chomsky, pendekatan ini mempelajari
aturan transformasi yang memungkinkan kita menghasilkan kalimat yang berbeda
dari struktur dasar yang sama. Buku: "Syntactic Structures" oleh
Noam Chomsky. Buku ini adalah salah satu karya paling berpengaruh dalam
linguistik modern yang memperkenalkan teori transformasi generatif. Chomsky
menggambarkan bagaimana kalimat-kalimat dapat dihasilkan melalui transformasi
dari struktur dasar Chomsky, N.
(1957).
o Fungsi-fungsional:
Menganalisis bagaimana fungsi-fungsi sintaksis berkaitan dengan konteks dan
makna dalam komunikasi. Buku:
"Functional Syntax" oleh Simon C. Dik. Buku ini memperkenalkan pendekatan
fungsional dalam sintaksis, di mana analisis menekankan hubungan antara struktur
kalimat dan fungsi komunikasi Dik, S. C. (1997).
Aplikasi Sintaksis: Sintaksis
tidak hanya penting dalam studi linguistik tetapi juga memiliki aplikasi
praktis dalam bidang pendidikan bahasa, pengolahan bahasa alami (NLP),
penerjemahan otomatis, dan lain-lain.
Dengan memahami dasar-dasar sintaksis, kita dapat
meningkatkan kemampuan kita dalam berkomunikasi secara efektif dan memahami
berbagai aspek dari bahasa yang kita gunakan sehari-hari.
Definisi dan Ruang Lingkup
Sintaksis
Sintaksis
adalah cabang dari linguistik yang mempelajari struktur kalimat dan
aturan-aturan yang mengatur bagaimana kata-kata disusun untuk membentuk frasa,
klausa, dan kalimat. Sintaksis membantu kita memahami bagaimana elemen-elemen
bahasa diorganisir secara struktural untuk membentuk unit-unit yang lebih besar
dan bermakna.
Contoh:
Kalimat "Anak itu makan apel" terdiri dari subjek (Anak itu),
predikat (makan), dan objek (apel). Sintaksis mempelajari bagaimana kata-kata
ini diatur untuk membentuk kalimat yang bermakna.
Berikut ini adalah contoh analisis sintaksis kalimat dalam bentuk tabel.
Misalkan kita menganalisis kalimat:
"Anak itu sedang
makan apel di taman."
Kata |
Jenis Kata |
Fungsi Sintaksis |
Keterangan |
Anak |
Nomina (N) |
Subjek (S) |
Pelaku utama dalam kalimat |
Itu |
Determiner (Det) |
Penentu (Det) |
Menentukan atau menunjuk subjek |
sedang |
Adverbia (Adv) |
Keterangan waktu (Adv) |
Menyatakan waktu aksi sedang berlangsung |
makan |
Verba (V) |
Predikat (P) |
Aksi yang dilakukan subjek |
apel |
Nomina (N) |
Objek (O) |
Sasaran aksi dalam kalimat |
Di |
Preposisi (Prep) |
Preposisi (Prep) |
Menunjukkan lokasi |
taman |
Nomina (N) |
Keterangan tempat (Adv) |
Lokasi di mana aksi terjadi |
Penjelasan
1. Anak
(Nomina/Subjek):
- Jenis Kata: Nomina (kata benda) yang
berfungsi sebagai subjek dalam kalimat.
- Fungsi Sintaksis: Subjek (S) yang
melakukan aksi.
2. itu
(Determiner/Penentu):
- Jenis Kata: Determiner yang berfungsi
sebagai penentu atau penunjuk untuk nomina.
- Fungsi Sintaksis: Menentukan atau menunjuk
subjek "anak".
3. sedang
(Adverbia/Keterangan waktu):
- Jenis Kata: Adverbia yang berfungsi
sebagai keterangan waktu.
- Fungsi Sintaksis: Menyatakan bahwa aksi
"makan" sedang berlangsung.
4. makan
(Verba/Predikat):
- Jenis Kata: Verba (kata kerja) yang
berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
- Fungsi Sintaksis: Menyatakan aksi yang
dilakukan oleh subjek.
5. apel
(Nomina/Objek):
- Jenis Kata: Nomina yang berfungsi sebagai
objek dalam kalimat.
- Fungsi Sintaksis: Menyatakan sasaran dari
aksi "makan".
6. di
(Preposisi):
- Jenis Kata: Preposisi yang menunjukkan
lokasi.
- Fungsi Sintaksis: Menunjukkan lokasi di
mana aksi "makan" terjadi.
7. taman
(Nomina/Keterangan tempat):
- Jenis Kata: Nomina yang berfungsi sebagai
keterangan tempat.
- Fungsi Sintaksis: Menyatakan lokasi di
mana aksi "makan" dilakukan.
Penjelasan Bagan
1. S
(Sentence/Kalimat):
- Kalimat terdiri dari
NP (Noun Phrase/Frasa Nomina) sebagai Subjek dan VP (Verb Phrase/Frasa
Verba) sebagai Predikat.
2. NP
(Noun Phrase/Frasa Nomina):
- NP terdiri dari
Determiner (Det) "itu" dan Nomina (N) "Anak".
3. VP
(Verb Phrase/Frasa Verba):
- VP terdiri dari
Adverbia Phrase (AdvP) "sedang", Verba (V) "makan",
dan Prepositional Phrase (PP) "di taman".
4. AdvP
(Adverbia Phrase/Frasa Adverbia):
- AdvP terdiri dari
satu Adverbia (Adv) "sedang".
5. PP
(Prepositional Phrase/Frasa Preposisi):
- PP terdiri dari
Preposisi (P) "di" dan Noun Phrase (NP) "taman".
6. NP
(Noun Phrase/Frasa Nomina) pada PP:
- NP terdiri dari
Nomina (N) "taman".
Dengan menggunakan bagan analisis kalimat seperti
ini, kita dapat melihat hubungan antara elemen-elemen kalimat secara visual dan
memahami struktur sintaksis dari kalimat tersebut.